Dunia fashion memang selalu berputar dan tak jarang kembali ke masa lalu. Saat ini, tren fashion jadul atau sering disebut juga dengan istilah retro dan vintage bangkit lagi dan menjadi pilihan gaya bagi banyak kalangan, mulai dari selebritas, influencer, hingga generasi muda urban. Dari celana cutbray era 70-an hingga jaket denim 90-an, semuanya hadir kembali dalam balutan nuansa modern. Artikel ini akan membahas tren fashion jadul apa saja yang kini populer, faktor pemicunya, serta bagaimana memadupadankan gaya lama agar tetap relevan dan stylish.
Fenomena Fashion Jadul: Mengapa Bisa Bangkit Kembali?

Tren fashion jadul kembali marak bukan tanpa alasan. Siklus mode memang dikenal selalu berulang. Banyak desainer dan pelaku industri kreatif mengambil inspirasi dari masa lalu untuk menghadirkan karya baru yang unik. Faktor nostalgia, keinginan tampil beda, hingga pengaruh media sosial menjadi pendorong utama bangkitnya gaya lawas.
Selain itu, keresahan terhadap “fast fashion” membuat banyak orang beralih ke konsep “timeless style”—gaya yang tak lekang waktu. Barang-barang vintage dianggap punya nilai sejarah, kualitas lebih baik, dan tentu saja, cerita di baliknya.
Opini Penulis:
Menurut saya, fashion jadul bukan sekadar tren musiman, tapi juga refleksi dari pencarian identitas diri dan keinginan tampil unik di tengah serbuan tren global yang seragam.
Celana Cutbray dan Bell Bottom: Ikon 70-an yang Kembali Diminati

Celana cutbray atau bell bottom, dengan ciri khas bagian bawah yang melebar, dulu identik dengan era 1970-an dan gaya disco. Setelah lama tenggelam oleh tren skinny jeans, kini model celana ini kembali digemari, baik untuk pria maupun wanita.
Celana cutbray memberi siluet kaki yang jenjang dan terlihat stylish jika dipadukan dengan atasan crop top atau blus longgar. Banyak selebritas dunia, seperti Gigi Hadid dan Harry Styles, terlihat tampil percaya diri dengan celana model ini.
Opini Penulis:
Saya percaya comeback-nya cutbray ini adalah bentuk perlawanan kreatif terhadap gaya yang monoton. Celana ini memberi kebebasan gerak sekaligus kesan fashionable yang berbeda dari jeans biasa.
Jaket Denim dan Vest: Klasik yang Tak Pernah Salah

Jaket denim sudah eksis sejak era 80-an dan 90-an. Dulu identik dengan musisi rock dan anak-anak motor, kini jaket denim hadir dalam berbagai potongan oversized, crop, hingga dengan tambahan bordir dan patch.
Vest denim pun kembali naik daun sebagai pelengkap gaya kasual maupun edgy. Penggunaan jaket atau vest denim dapat memberikan nuansa vintage instan tanpa harus terlalu “berusaha”.
Opini Penulis:
Saya selalu menganggap jaket denim sebagai investasi fashion. Mudah dipadukan dengan apa saja dan justru makin keren jika sudah “faded” karena usia.
Motif Polkadot, Kotak-Kotak, dan Floral: Motif Lawas yang Populer Lagi
Motif pakaian seperti polkadot, kotak-kotak (plaid), dan floral sempat dianggap kuno. Namun kini, motif-motif tersebut kembali tampil di berbagai runway fashion dunia. Blouse polkadot, dress floral, hingga kemeja kotak-kotak kini banyak dijumpai di toko-toko fashion ternama.
Motif-motif ini mudah dipadupadankan, baik untuk gaya formal maupun kasual, dan memberi kesan playful namun tetap elegan.
Opini Penulis:
Menurut saya, motif jadul ini cocok bagi mereka yang ingin tampil ceria tanpa harus menggunakan warna-warna mencolok.
Kemeja dan Celana High Waist: Siluet Ramping dari Masa Lalu
Kemeja dan celana berpotongan high waist atau pinggang tinggi, yang populer di era 50-an hingga 80-an, kini kembali mendominasi. Celana high waist membuat kaki tampak lebih panjang dan mudah dipadukan dengan atasan apa pun.
Selain memperbaiki proporsi tubuh, model ini juga memberikan kenyamanan ekstra karena tidak mudah melorot saat bergerak.
Opini Penulis:
Saya sangat merekomendasikan model high waist untuk semua bentuk tubuh. Gaya ini memberi kesan klasik sekaligus modern, tergantung cara memadukannya.
Aksesori Klasik: Bandana, Topi Baret, dan Kacamata Cat Eye
Aksesori jadul seperti bandana, topi baret, dan kacamata cat eye kembali menghiasi kepala para fashionista. Bandana yang sempat hits di era 90-an kini digunakan sebagai penutup rambut atau hiasan leher.
Topi baret dan kacamata cat eye memberi kesan vintage Parisian atau Hollywood lama yang mewah, namun tetap relevan dengan busana masa kini.
Opini Penulis:
Menurut saya, detail aksesori kecil seperti ini bisa mengubah total penampilan. Jangan ragu berkreasi dengan aksesori jadul untuk memberi statement pada outfit sehari-hari.
Sepatu Sneakers Retro dan Loafers: Klasik Tetap Nyaman
Sneakers model lawas seperti Converse, Vans old skool, dan Adidas Superstar kembali jadi favorit. Selain nyaman, model sepatu ini mudah dipadukan dengan jeans, rok, maupun dress. Loafers, yang dulu dianggap sepatu “bapak-bapak”, kini kembali tren berkat sentuhan desain modern dari rumah mode ternama.
Sepatu vintage bukan hanya sekadar alas kaki, tapi juga bagian penting dari keseluruhan tampilan.
Opini Penulis:
Saya berpendapat, sepatu klasik seperti ini wajib dimiliki siapa pun. Tidak pernah salah untuk dipakai di berbagai suasana dan tidak mudah ketinggalan zaman.
Tas Vintage: Dari Sling Bag Rotan hingga Shoulder Bag 90-an
Tas rotan, anyaman, atau sling bag kecil yang dulu identik dengan nenek-nenek, sekarang justru menjadi statement di berbagai acara. Shoulder bag model baguette ala 90-an juga kembali diburu dan diadopsi oleh banyak desainer lokal.
Tas vintage kini tak hanya sekadar fungsional, tapi juga menjadi simbol selera dan kepribadian.
Opini Penulis:
Menurut saya, memilih tas jadul adalah cara mudah menambah karakter unik pada penampilan, apalagi jika dipadukan dengan outfit yang simple.
Pengaruh Media Sosial dan Selebritas
Instagram, TikTok, dan Pinterest memainkan peran besar dalam kebangkitan tren fashion jadul. Banyak selebritas dan influencer yang mempopulerkan gaya vintage melalui OOTD (outfit of the day) mereka. Hasilnya, gaya jadul cepat viral dan diadopsi oleh generasi muda.
Selain itu, thrift shop atau toko barang bekas juga makin diminati, karena menawarkan barang-barang unik dengan harga terjangkau dan ramah lingkungan.
Opini Penulis:
Saya melihat media sosial punya kekuatan luar biasa untuk membentuk selera dan tren fashion. Apa yang dulu dianggap kuno, sekarang bisa jadi sangat trendi berkat viral di dunia maya.
Cara Memadupadankan Fashion Jadul agar Tetap Modern
Kunci tampil stylish dengan fashion jadul adalah berani bereksperimen dan tetap menyesuaikan dengan kepribadian. Pilih satu atau dua elemen vintage dalam outfit, lalu padukan dengan busana modern agar tidak terkesan “kostum”.
Jangan takut memadukan warna dan motif berbeda, dan jangan lupa menyesuaikan dengan acara yang akan dihadiri. Poin penting lainnya adalah percaya diri, fashion jadul akan terlihat keren jika Anda nyaman memakainya.
Opini Penulis:
Saya percaya, tren fashion apa pun akan terlihat bagus jika dipakai dengan rasa percaya diri. Fashion jadul memberi ruang luas untuk eksplorasi dan menonjolkan sisi personal setiap orang.
Tren Fashion Jadul Penuh Makna
Kebangkitan tren fashion jadul membuktikan bahwa gaya adalah sesuatu yang abadi dan selalu bisa diperbarui. Gaya retro, vintage, atau klasik kini bukan hanya pilihan gaya, tetapi juga bagian dari gerakan “slow fashion” yang lebih ramah lingkungan dan penuh makna.
Sebagai penulis, saya yakin bahwa memadukan gaya lama dengan sentuhan modern adalah cara terbaik mengekspresikan diri di tengah arus globalisasi. Jangan ragu mencoba tren fashion jadul siapa tahu, Anda justru menemukan gaya yang paling cocok dan unik untuk diri sendiri!